Cerpen Singkat Tentang Meraih Cita-Cita Cita-cita merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Cita-cita dianggap sebagai sesuatu yang berharga, karena memberi kita tujuan dan motivasi untuk meraihnya. Cita-cita juga bisa membantu kita mengembangkan kemampuan… Pidato Ulang Tahun Anak Singkat untuk Membuat Moment…

- Kali ini kita akan mempelajari contoh paragraf menceritakan cita-cita dalam bahasa Inggris. Cita-cita atau mimpi memiliki arti yang luas dan meliputi tujuan, semangat, hasil, dan masih banyak lagi. Saat kita memiliki sebuah mimpi maka hal tersebut dapat memberikan kita tujuan, arah, dan makna pada hidup kita, Adjarian. Baca Juga Contoh Dialog Asking and Giving Attention dalam Bahasa Inggris Mimpi membentuk pilihan hidup kita dan juga membantu kita membangun masa depan, dan memberi kita rasa kendali dan harapan. Cita-cita atau mimpi juga bisa diartikan sebagai ekspresi dari potensi dan menyuarakan bakat yang kita punya. Beberapa orang mengawali cita-cita mereka berdasarkan hobi yang sering dilakukan, oleh sebab itu, cita-cita adalah sumber kesenangan dan membantu mengembangkan diri. Nah, agar Adjarian bisa mengekspresikan cerita mengenai cita-cita dalam bahasa Inggris, yuk, kita simak contoh paragrafnya di bawah ini! "Cita-cita dalam bahasa Inggris berarti dreams yang bisa diartikan juga sebagai mimpi."

Diusianya yang masih sangat muda, ia menikah dengan Gustaf. Ketika Arjani telah menjadi istri Gustaf, sederet persoalan pelik menghantam biduk rumah tangganya yang baru seumur jagung. Puncaknya, ketika muncul sosok perempuan lain yang mengaku tengah mengandung anak Gustaf. Ternyata, tanpa sepengetahuan Arjani, Gustaf memiliki masa lalu kelam Buat kalian yang lagi nyari contoh cerpen tentang cita-cita, saya yakin cerpen tentang mengejar cita-cita dibawah ini akan berguna bagi Anda. Saya katakan berguna, karena cerpen berikut ini memberikan pesan sosial dan motivasi yang cukup berarti. Seperti apa ceritanya? Langsung saja, selamat membaca! Ternyata ke Korea Itu Sangat Murah Nginap di Hotel Tokyo Servisnya Bikin Nyut-nyut! Quebec Bikin Gak Mau Pulang! Cerpen Cita cita Disebuah desa kecil terdapat seorang remaja bernama Adi bukan nama sebenarnya. Adi tumbuh besar bersama bibik dan neneknya. Namun, nenek Adi lah yang banyak berkontribusi dibalik keberlangsungan hidup Adi. Orangtua Adi pergi merantau ke negeri seberang, sehingga ia harus tinggal bersama bibik dan neneknya. Sebagai momongan si nenek dari kecil, nenek Adi sangat peduli terhadap Adi. Nenek tersebut bahkan rela melakukan hal-hal yang belum tentu sangguh di lakukan oleh nenek-nenek lain pada umumnya. Pengorbanan sang nenek untuk Adi memang luar biasa sehingga tidak heran ketika Adi menginjak usia remaja ia sangat memprioritaskan neneknya. Ketika memasuki usia remaja, Ada mencoba untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan skill-nya. Adi memiliki pengetahuan yang cukup di bidang komputer dan manajemen. Adi memiliki obesesi kuat di bidang teknologi, khususnya komputer dan web. Tidak mengherankan jika kemudian remaja ini banyak mengerti tentang aplikasi komputer. Adapun kemampuannya di bidang manajemen diperolehnya dari pola pikirnya sendiri yang cenderung teoritis dan investigatif. Untuk mendapatkan pekerjaan sesuai kriterianya, Adi telah mengajukan surat lamaran ke sekian banyak perusahaan swasta. Selama proses mendapatkan pekerjaan tersebut, sebenarnya cukup banyak perusahaan yang tertarik dengan Adi. Namun sayang, sebagian darinya tidak sesuai espektasi Adi termasuk gaji yang terlalu rendah sehingga ia memutuskan untuk tidak bergabung di perusahaan-perusahaan tersebut. Cari Loan / Kredit Terbaik? Kredit Mobil Kurang Puas? ACC yang Perlu Kamu Tau! Meskipun jalannya sangat terjal, namun Adi tidak pernah patah semangat. Ia tetap berusaha dengan gigih untuk mendapatkan pekerjaan yang menurutnya layak. Ia pun berusaha untuk menggali lebih banyak informasi lowongan kerja agar bisa menemukan pekerjaan yang ia inginkan. Bermacam sumber informasi ia telusuri, mulai koran, kantor pos, radio, hingga situs web penyedia info lowongan. Pada akhirnya Adi mendapatkan sebuah pekerjaan, sayangnya pekerjaan tersebut berada di luar Jawa. Namun, Adi tetap memutuskan untuk kerja di perusahaan tersebut. Ia pun berangkat dan langsung aktif bekerja disana. Bagi Adi bekerja di perusahaan tersebut sejatinya hanya untuk menimba pengalaman, karena ia merasa bahwa skala perusahaan tersebut tidak mungkin mampu merealisasikan cita-cita Adi yang ingin menjadi pria yang matang baik dari sisi sosial maupun finansial. Setahun bekerja di perusahaan tersebut, Adi akhirnya memutuskan untuk resign secara baik-baik. Adi kemudian pulang kampung sambil memikirkan sederet ide yang ada di otaknya. Selama berada di rumah, perusahaan tempat Adi bekerja sebelumnya sebenarnya mengharapkan Adi untuk kembali. Perusahaan tersebut bahkan bersedia memberi kenaikan gaji secara signifikan, namun demi tetap berada pada track cita-citanya, Adi menolak tawaran dari perusahaan lamanya. Waktu terus berjalan, dan Adi masih belum mendapatkan pekerjaan baru. Namun, tangan, kaki, dan pikiran remaja ini tidak pernah diam. Ia selalu memikirkan tentang sesuatu yang lebih besar – yang lebih bernilai. Dan pada akhirnya skill dan obsesinya di bidang komputer dan web membuatnya memiliki bisnis baru yang bisa ia bangun dengan suka-cita dan sepenuh hati. Ia pun terus menekuni pekerjaannya yang baru itu, dan kini kehidupannya terlihat semakin mapan. Pesan Sosial Jalan manusia tidak pernah sama. Ada yang biasa-biasa saja, ada yang sedikit berliku, dan ada yang sangat terjal. Namun, semua itu hanya bagian dari proses. Sulit tidaknya suatu tantangan sebenarnya sangat bergantung pada tingkat kesiapan orang itu sendiri. Jika kita lemah, takut, apalagi malas, maka semudah apapun jalan kita ia akan selalu terlihat sulit. Cari Loan / Kredit Terbaik? Ternyata Begini Cara Bisa Beli Mobil Materi Asuransi Paling Lengkap
Akuakan semangat meraih cita-citaku Belajar dengan giat sepanjang waktu. 2. Puisi di atas terdiri dari . bait a. 8 b. 2 c. 4 d. 10. 3. Pada di atas menceritakan tentang . a. Semangat terus belajar b. Suka duka guru c. Manfaat menjadi seorang guru d. Cita-cita menjadi seorang guru cerpen (4) cerpen anak (8) edu diary (55) food corner
0% found this document useful 0 votes195 views6 pagesDescriptioncerpen meraih cita citaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes195 views6 pagesMeraih Cita Cita Meraih Cita cita Adidharma Dewabrata K/01/8J SMPN 6 SURABAYA Dipagi hari yang cerah Tobby membuka pintu jendela rumahnya , ia melihat beberapa burung yang sedang berkicau, ia pun termenung dengan dan berpikir bagaimana nasibnya dimasa depan nanti “apakah aku nantinya bisa menjadi orang yang sukses” tanyanya dalam hati , dan aku ingin membahagiakan kedua orang ku dengan kerja kerasku ibunya memanggil Tobby...? iya Bu...! kenapa kamu termenung Nak , ada apa...,tidak ada apa-apa Bu,kalau begitu kamu bisa bantu membantu Ibunya Tobby termenung kembali untuk kedua kalinya “Pokoknya aku harus menjadi orang yang sukses”katanya dalam hati. Matahari mulai terbit, jam sudah menunjukkan pukul 0700 mulai menyandangkan tas dan memakai sepatu dengan terburu-buru untuk pergi kesekolah dan ia pamit kepada kedua orang tuanya sambil mencium tangan Ibu dan perjalanan ia bertemu dengan temannya,lalu ia bertanya kepada temannya “Do apakah kamu memiliki cita- cita ?”Ya saya me miliki cita-cita yaitu ingin menjadi Presiden yang hebat ,”kalau cita - citamu ingin menjadi apa”,kala u aku ingin menjadi.....!!!’Tobby pun terdiam dan terseny um’ , Kok...! kamu diam saja Tob...!!Ooo gak apa- apa Do”jadi, cita -citamu ingin menjadi apa “kalau a ku ingin membahagiakan kedua orang tuaku,begitu ya...?.Dima terus berjalan dengan disekolah Dima merasa ada yang kurang karena tiada sahabatnya yang datang. Bel masuk pun telah dibunyikan,semua siswa berbaris dilapangan untuk mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru pada setiap berbaris , Tobby masuk kelas tiba- tiba temanya memanggil “Tob...Tob ...!!!siap pr matematika..?Ooo...Pr matematika,kalau aku sudah siap “Kalau kamu “kalo aku....sih belum siap.”Tob bolehkah aku pinjam buku matematikamu”Tanya sih, tapi....? ada syaratnya “apaan tu!!”.Syaratnya mudah kok kamu harus menjawab pertanyaanku ,yang pertanyaan nya “apakah kamu memiliki cita - cita”,ya aku memiliki cita-cita ingin menjadi Dok ter kata No.”Kenapa kamu i ngin menjadi dokter!!”Tanya Tobby ,yak arena aku ingin menolong orang-orang yang sakit dikampungku “Emang nya dikampungmu diserang wabah penyakit apa...??” .Wabah penyakit flu burung,saat ini banyak orang -orang yang sakit belum terobati “kalo begitu harus cepat -cepat dicegah wabah penyakitnya”.Iya sih tapi...? belum ada solusinya ,saya pun ikut prihatin atas musibah yang menimpa asyiknya berbicara ,guru pun masuk kedalam kelas ,masing-masing siswa kembali kebangkunya. Belajar mengajar pun dimulai ,asyik-asyiknya belajar,bel pun berbunyi kini saatnya jam saat istirahat Tobbymembawa teman-temannya untuk pergi ke kantin dengan dikantin Tobby merasa kehilangan uang ,lalau ia berkata kepada temannya “Ree uangku hilang” lalu bagaimana kata Ree. “Begini saja sebaiknya kamu Tob pakai saja uang ku untuk jajan” kata Rasi “terimakasih Si kamu telah menolongku , nanti kalau aku ada uang akan ku ganti uang mu”kata usah Tob aku ikhlas kok menolongmu. “Terimakasih ya...! Si”kata Tobby .Bel masuk telah berbunyi,Dima dan teman-temannya masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya. Waktu pun telah berlalu,saat nya waktu pulang sekolah. Tobby tidak lupa akan tugas piketnya,pada saat membersihkan kelas ia melihat seekor burung kecil yang berusaha untuk bisa terbang walau pun ia masih kecil , seperti itulah hidupku yang ingin meraih cita-citaku agar aku menjadi orang yang sukses tanyanya dalam hati. Waktu pulang sekolah ia teringat sesuatu dipikiranya yaitu, setelah pulang nanti ia harus menolong Ibunya dalam pekerjaan rumah ,karena membantu Ibu itu adalah tugas nya sehari-hari. Tiba dirumah Ia meletakkan sepatu dan tasnya pada tempatnya. “Assalammualaikum” Bu...??,sambil mencium tangan Ibunya, “waalaikumsalam” jawab Ibu. “Bu bolehkah aku bertanya kepada Ibu” Tanya Tobby , boleh mau tanya tentang apa. Begini Bu apakah Ibu memiliki cita-cita..? ya ibu memiliki cita-cita ingin menjadi guru , tetapi sekarang Ibu sudah tua ,udah nggak punya kekuatan dan Ibu sekarang hanya bisa berharap kepada anak-anak Ibu agar bisa terwujud cita-citanya. Maka dari itu kamu harus rajin rajin belajar ,sholat dan berdo’a kepada Allah swt dan janganlah kamu mundur dalam menuntut Allah, Bu akan Tobby pegang kata-kata Ibu tadi. Demi ingin terwujudnya cita-citanya dan kebahagiaan kedua orang tuanya . Kini saat nya Ia menunjukkan kemampuannya dalam kata-kata yang dilontarkan Ibunya tadi Tobby menjadi semangat untuk melakukan apa yang dikatakan Ibunya. Cita-cita Tobby ingin menjadi seorang pengusaha yang bijaksana dan ramah kepada karyawannya ,demi cita-citanya ia pun mengalami banyak perubahan dan menjadi aktif dalam belajar. Dengan demikian ia selalu giat belajar, berdo’a, dan berusaha karena tanpa do’a dan berusaha tidak akan terwujudnya suatu cita -cita seseorang. Maka dari itu raihlah cita-citamu setinggi langit dengan berdo’a dan kerja keras. Hari demi hari berlalu, Tobby yang tiap harinya makin tahu bahwa menjadi seorang pengusaha yang sukses tidaklah gampang namun, Tobby tidak pernah menyerah. Tobby memulai langkah kecilnya untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dengan berjualan berbagai macam makanan di sekolah, seiring waktu keadaan berlalu dengan lancar tanpa ada hambatan, Tobby memiliki penghasilan rutin tiap minggunya yaitu sekitar 100rb yang ia dapatkan melalui berjualan berbagai macam makanan. Hingga suatu hari gurunya Tobby yang bernama Bu Sri mengetahui bahwa Tobby berjualan berbagai macam makanan tanpa izin sekolah “Lho Tobby jualan makanan toh?,”tanya Bu Sri. Tobby menjawab Iya bu’ Lah kamu ini niat sekolahh atau niat jualan, kan udah jelas sekolah itu tempatnya buat belajar bukan buat jualan!’ Tegur Bu Sri pada Tobby. Lho tapi kan bu...’. Ssstt udah gak usah bandel, kalo ibu masih liat kamu jualan lagi besok, ikut ibu ke bk.’Tegas Bu Sri. Lho sekolah kan juga bisa menjadi tempat untuk jualan...’batin Tobby. Ia pun pulang sekolah dalam keadaan sedih dikarenakan tidak bol eh lagi berjualan di sekolah, Assalamuallaikum bu..’ , Waallaikummus salam nak, lho kenap kok kamu murung gitu?’ tanya Cita-cita mencerminkan harapan dan impian kita di masa depan. Proses penentuan cita-cita dapat melibatkan eksplorasi minat, nilai-nilai, dan potensi diri. Dalam cerpen ini, tokoh utama, Andi, bercita-cita menjadi seorang dokter karena beliau ingin membantu orang lain dan menyembuhkan penyakit.
Definisi dan Pengertian – Cita cita adalah sesuatu yang ingin dicapai berupa prestasi atau pun hal baik lainnya di masa depan. Mencapai cita cita umumnya bukanlah sebuah hal yang mudah, dan biasanya akan membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang. Cita cita bukanlah sesuatu yang dapat Anda lakukan pada minggu ini atau bahkan tahun ini. Cita cita biasanya dapat diwujudkan setidaknya dalam beberapa tahun kedepan. Cita cita sering disebut juga mimpi, seorang yang memiliki banyak cita cita biasanya disebut sebagai pemimpi. Namun jangan sampai kita hanya memiliki cita cita tanpa usaha untuk mewujudkannya, karena hal tersebut merupakan istilah bagi seorang pengkhayal. Secara umum, dibutuhkan banyak persiapan untuk menyelesaikan dan meraih cita cita yang kita impikan. Bahkan, tidak sedikit orang yang gagal hingga akhir hayatnya untuk mewujudkan cita cita yang telah lama ia impi impikan. Berikut dibawah ini adalah beberapa tips yang bisa anda terapkan untuk membantu anda dalam meraih cita cita. Pahami dan yakinkan diri Anda, bahwa meraih cita cita butuh prosesLakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan hari iniPercayalah pada kemampuan diriBerusahalah untuk fokus mewujudkan cita citaJangan biarkan diri anda dikuasai oleh fikiran yang negative pesimis Sukses Menggapai Mimpi Setelah mengetahui beberapa tips untuk meai cita cita yang telah disampaikan di atas selanjutnya yaitu contoh cita cita yang banyak dimiliki oleh anak kecil. Antara lain yaitu PresidenDokterPilotGuruAstronotPelukisPenyaniAktorAtlet Biasanya anak kecil akan lebih mudah mengatakan cita citanya karena kepercayaan dirinya masih tinggi. Namun sayangnya biasanya saat beranjak dewasa setelah mengalami beberapa tekanan banyak orang akan meminggalkan cita cita yang diinginkannya karena merasa kemampuannya tidak memenuhi hal dan criteria tersebut. Padahal yang perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bisa meraih cita cita tersebut. Hal yang paling membedakan bagaimana seorang bisa meraih cita cita yaitu yakin serta memiliki kemauan yang kuat untuk meraihnya. Contoh Cerpen Singkat – Cita Cita Saya Cara Sukses Menjadi Penulis Profesional Cita cita saya ingin menjadi seorang penulis profesional. Alasan mengapa saya ingin menjadi penulis karena dengan menulis kita bisa menyampaikan informasi yang bermanfaat kepada banyak orang. Menulis bisa dilakukan siapa saja, kegiatan menulis juga tidak memerlukan banyak biaya untuk mewujudkannya. Tujuan utamanya tentunya agar setiap orang bisa mendapatkan manfaat dari apa yang saya tulis seperti tulisan mengenai pengetahuan serta motivasi yang menginspirasi dan memberi semangat untuk orang lain. Walaupun terdengar sederhana tetapi dalam menulis perlu memperhatikan banyak hal. Salah satunya adalah data mengenai konten apa yang ditulis, jika saya ingin menulis mengenai pengetahuan maka saya harus rajin membaca mengenai materi yang akan ditulis serta menguasai bahan project sehingga tidak akan salah menyampaikan fakta. Menulis juga memerlukan pemilihan kata yang tepat serta penggunaan bahasa yang mudah dipahami sehingga pembaca tidak akan kebingungan. Namun terkadang menulis juga bisa dilakukan dengan santai seperti menulis cerita pendek ataupun aktifitas keseharian saya sendiri. Oleh karena itu walaupun nampak mudah dalam menulis, namun saya perlu banyak belajar agar tulisan saya berguna bagi semua orang. Dengan perkembangan teknologi saat ini kegiatan menulis dan menyampaikan ide gagasan kepada publik juga lebih efektif, yaitu dengan menggunakan blog sebagai sarana mempublikasi konten bacaan yang ingin disebarluaskan.

Didampingioleh kasih sayang sebuah jalan berdebu. Diatas rel itu terbujur seorang insan dengan pakaian yang lusuh dan kumal, duduk dengan kaki direbahkan menghadap danau. Tangan sebelah kirinya terus menggenggam sebuah benda, sedangkan tangan kanannya terus melempari danau dengan kerikil-kerikil kecil.

Tulisan "Live Your Dream". Sumber foto Pixabay“Kamu harus punya mimpi masuk universitas negeri terkemuka. Mimpi kamu harus melampaui kakak-kakakmu. Kalau kamu tidak mau jadi dokter, kamu boleh ambil teknik pertambangan.” Kata Ayahku di depan keluarga besar Ankarian, anak terakhir dari enam bersaudara. Keluargaku termasuk keluarga yang disegani oleh masyarakat sekitar. Dibesarkan oleh tata krama, pandangan sosial, dan derajat yang mereka anggap anak, wajib hukumnya mengikuti kemauan orang tua. Jika tidak, maka akan di cap sebagai pembangkang. Definisi sukses dan bahagia yang dipikirkan hanyalah soal derajat dan materi. Padahal lebih dari itu, kebahagiaan adalah bagaimana kita menikmati proses hidup menjadi lebih melihat riwayat pendidikan dari keluarga besarku, mencapai strata satu sudah sangat biasa. Bahkan setiap anak wajib melewati gapaian kakak-kakaknya. Dari prestasi akademik hingga non-akademik, semua anak wajib menorehkan terlahir menjadi yang paling biasa. Paling tidak ingin repot karena tuntutan orang-orang dewasa. Paling tidak ingin memiliki ambisi berlebihan. Paling tidak ingin memaksakan hidup hingga lupa menikmati ingin berproses dengan caraku sendiri. Aku ingin bergerak sendiri, aku ingin mengambil keputusan dengan pilihanku sendiri. Dan aku ingin hidup dengan jalanku sendiri. Setidaknya, aku ingin benar-benar hidup dengan kemampuanku semua hanya keinginanku saja. Tidak pernah dapat terwujud dan tak pernah berani aku lakukan.“Kamu harus sekolah di sini. Mengikuti semua kakak-kakakmu.” Kata Ayahku ketika aku ingin mendaftarkan diri ke sekolah lain.“Kamu sekolah di sini saja. Jalanmu menuju universitas impianmu akan lebih mudah.” Kata kakak laki-laki tertuaku.“Kamu harus masuk jurusan ini. Kamu akan mudah dikemudian hari.” Ucap kakak kemudahan untukku, benarkah itu semua untukku? Atau hanya untuk mewujudkan mimpi mereka melalui aku? Aku bukan lah boneka. Aku bukan lah alat untuk mewujudkan mimpi-mimpi tertunda mereka. Karena sesungguhnya, aku pun memiliki mimpi seperti turuti semua keinginan mereka. Aku masuk sekolah pilihan ayahku, aku melanjutkan di sekolah pilihan kakak laki-lakiku. Aku masuk jurusan sesuai dengan keinginan kakak Sangat bosan. Rasanya melelahkan hanya mengikuti keinginan orang-orang dewasa. Aku ingin melakukan apa yang aku suka juga. Tidak mengerti kah bahwa setiap anak memiliki mimpi masing-masing? Tidak bisa kah percaya kepada mimpi anak dan tetap mendukung inginnya?Saat memasuki Sekolah Menengah Atas, setiap siswa diwajibkan mengikuti satu ekstrakurikuler. Berkegiatan di luar sekolah adalah keinginanku. Setidaknya begitulah cara yang dapat aku lakukan untuk menjauhkan diri dari lingkungan keluarga yang selalu menekanku. Maka, jangan pernah salahkan anak jika lebih asyik berkegiatan diluar. Bisa jadi, itu karena lingkungan keluarga yang tidak memberikan ruang untuk memilih ekstrakurikuler teater. Jadwal kegiatannya lebih padat dari dugaanku. Di hari libur aku masih harus berlatih, dan ternyata kegiatan ini sangat menyenangkan. Setidaknya, ini membuatku lupa akan masalah yang ada di keluargaku.“Aku mau ikut lomba teater.” Ucapku di depan Ibuku“Apa? Buat apa kamu ikut kaya gitu? Mending belajar buat olimpiade nanti.”“Tapi ini tingkat Nasional. Aku udah ikut seleksinya dari jauh-jauh hari, Bu.”“Terserah kamu.” Jawab Ibu dengan ketusAku yakin, pasti aku dianggap membangkang karena berkesenian. Di keluargaku tidak ada yang menekuni bidang seni apa pun. Hingga muncul lah anggapan bahwa berkesenian hanya membuang-buang waktu. Tidak memiliki masa ketus Ibu mengantar kepergianku menuju lokasi perlombaan. Tidak ada restu dari orang tua, tidak ada yang mengantar menuju bandara. Penerbangan menuju Yogyakarta kuhabiskan dengan melihat cermin diri. Mencoba menguatkan hati agar tetap teguh berdiri walau berjuang seorang sungguh berat. Memperjuangkan mimpi tanpa ada dukungan dari keluarga. Jika mereka melihat aku tak mampu, maka aku harus membuktikan bahwa mereka salah. Aku tidak akan banyak berbicara, tapi aku akan berjuang sekuat yang terbaik, menampilkan semua kemampuan dengan maksimal telah aku lakukan. Aku baru saja keluar arena pertunjukan. Pertunjukanku sudah berakhir dari 15 menit yang lalu. Aku menatap layar gawaiku. Tidak ada pesan masuk dari keluargaku. Entah yang menyemangati atau sekadar harinya aku kembali ke arena pertunjukan. Malam ini, adalah malam puncak dari rangkaian acara perlombaan. Aku tidak mengharapkan apa pun, aku harus mempersiapkan diri untuk kembali. Apa pun hasilnya, mungkin tidak akan mempengaruhi.“Ray, lu Ray. Nama lu disebut itu.” Kata Karina sambil menarik earphone yang menggantung di telingaku.“Apa sih Kar? Disebut apaan?” Jawabku sambil membetulkan kembali earphone-ku.“Itu lu Juara 1 Ray. Lu menang.” Katanya antusias sambil menunjuk layar besar yang ada di depan dan memelukku secara terdiam. Terpaku melihat namaku berada di layar besar itu. Dan Karina masih memelukku. Aku merasakan mataku mulai memanas. Genangan air lolos begitu saja diluar kendaliku. Aku menyadari perubahan emosiku. Aku yang menunduk dan berusaha menyembunyikan air mataku merasakan ada tangan yang menggenggamku.“Kamu hebat Ray. Dan semua orang di sini tahu itu. Kamu dan kegigihanmu berhak mendapatkan ini. Sekarang, waktunya kamu menikmati apa yang sudah kamu usahakan.” Dia mengusap air mataku lalu memintaku bergegas naik ke atas panggung untuk menerima acara puncak itu, aku semakin yakin dengan mimpiku. Aku semakin yakin dengan keinginanku. Aku ingin menjadi seniman. Aku ingin terjun di dunia teater yang telah banyak mengajarkanku tentang orang akan berkata, “Teater itu tempat bersandiwara. Kamu tidak akan bisa belajar dari hal-hal bohong. "Tidak. Salah besar orang yang mengatakan itu. Aku merasa lebih hidup ketika mendalami teater. Ternyata, berteater mengajarkan tentang hidup yang sebenarnya. Tentang bagaimana memanusiakan manusia. Tentang bagaimana kita harus mengolah emosi disaat yang lain mungkin tidak bisa meredamnya. Kita, harus lebih peka terhadap sekitar kita. Setidaknya, itulah yang aku dapatkan dalam tiga tahun aku bergabung di teater perguruan tinggi semakin dekat. Setiap siswa sudah mulai mempersiapkan diri untuk mencari perguruan tinggi mana yang akan menjadi tujuan mereka. Tidak terkecuali aku. Aku sibuk mencari universitas yang akan menunjang mimpiku untuk menjadi aku putuskan untuk mengambil salah satu universitas di kota pelajar, aku mendatangi guru BK di sekolahku. Melihat nilai rapor dan portofolio yang aku miliki, guru BK-ku mendukung dan yakin bahwa aku akan mendapatkan salah satu kursi di sana.“Ini sudah bagus. Peluang kamu sepertinya cukup besar. Tinggal kamu minta persetujuan orang tuamu, yah.” Kata guru menghela napas berat. Ini tidak akan mudah. Sepulang sekolah, aku harus langsung membicarakan ini dengan orang tuaku. Aku tidak ingin lagi menjalankan sesuatu yang tidak aku saja. Perdebatan panjang tentang masa depanku terjadi kala aku mengutarakan niatku menjadi seniman. Di sini aku yang akan menjalani perkuliahan. Di sini aku yang akan berjuang selama empat tahun pembelajaran. Di sini aku yang akan mengerjakan tugas dan segala mengembuskan napas berat untuk yang kesekian kalinya. Aku sudah lelah mendengarkan perdebatan panjang mereka.“Yah, bu, kak. Yang kuliah itu aku. Aku cuma minta restu kalian. Aku pengen semua pilihan yang aku ambil di ridhoi Tuhan. Aku gak mau ngejalanin apa yang enggak aku suka lagi. Aku udah besar. Aku berhak menentukan pilihanku sendiri.” Kataku sambil menahan perasaanku.“Aku ingin membuat kalian bahagia. Tapi tentu dengan jalanku sendiri. Dan aku yakin aku pasti bisa. Tolong kasih aku kesempatan. Aku ingin menciptakan kebahagiaan melalui kebahagiaan juga.” Kataku yakin sambil menatap mereka.“Kamu bener, Dek. Kamu juga berhak punya mimpi. Kakak akan dukung kamu.” Ucap kakak keduaku. Entah mengapa rasanya melegakan mendengar itu. Akhirnya, aku memiliki seseorang yang keluargaku masih dan akan terus ragu akan pilihan yang telah aku pilih ini. Tapi, justru inilah yang menjadi pemacuku untuk berkembang dan menunjukkan kemampuanku. Aku, tidak akan membuat kecewa orang-orang yang telah Politeknik Negeri JakartaJurusan Teknik Grafika Penerbitan Melaluikegiatan membuat kesimpulan, siswa dapat menentukan beberapa kegiatan untuk meraih cita-cita. 3. Melalui kegiatan melakukan pengamatan, siswa mampu menulis cerita singkat tentang cita-cita dan cara meraihnya. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Pendahuluan Guru mengucapkan 3 menit salam, menyapa siswa dan berdo a.
– Tugas cerpen meraih cita-cita memberikan contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita, yang mengandung pesan moral inspiratif dan bernilai. Pesan moral dalam cerpen sendiri berarti amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Nah, jika sedang membutuhkan referensi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas XI SMA, kamu bisa menggunakan tugas cerpen meraih cita-cita ini. Dengan memilih contoh cerpen singkat ini, kamu dapat memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tugas cerpen meraih cita-cita ini menceritakan seorang tokoh bernama Idoy yang berhasil mewujudkan cita-citanya. Isi tugas cerpen meraih cita-cita ini sangat inspiratif dan bernilai karena mengandung amanat yang kuat. Judul tugas cerpen meraih cita-cita ini adalah Perubahan. Penulisnya adalah seorang siswa SMA bernama Achmad Fadillah. Oleh karena itu, tugas cerpen meraih cita-cita ini benar-benar sangat inspiratif dan bernilai karena yang menulisnya adalah siswa kelas XI SMA. Baca juga Contoh cerpen siswa mengenai sekolah Berikut ini adalah contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita beserta keenam strukturnya, yang mengandung pesan inspiratif dan bernilai Perubahan Achmad Fadillah Abstraksi Di suatu sekolah ada anak yang super nakal yang bernama Idoy. Ia sering mencontek dan menjahili teman-temannya. Ia mempunyai sahabat yaitu Dadang dan Encuy. Dadang, anaknya baik suka menolong, sedangkan Encuy lebih cuek kepada teman-temannya. Meski demikian, mereka tetap bersahabat. Orientasi Pada suatu hari ketika pulang sekolah, Idoy mengajak kedua sahabatnya itu untuk mencuri rambutan di dekat sekolahnya. Namun, Dadang dan Encuy tidak mau ikut karena mereka tahu bahwa perbuatan mencuri itu tidak baik. Akhirnya, Dadang dan Encuy langsung pulang ke rumah, sedangkan Idoy tetap nekat ingin mencuri rambutan yang ada di dekat sekolahnya itu. Idoy pun mulai memanjat pohon rambutan. Ia pun sangat gembira karena buahnya banyak. Setelah agak lama di atas pohon, tiba-tiba datanglah Pak Aceng. Pak Aceng adalah pemilik dari pohon rambutan itu. Beliau heran melihat banyak rambutannya yang berjatuhan. Komplikasi Ketika melihat ke atas pohon, dia melihat Idoy sedang mencuri rambutan milik dirinya. Kontan saja, dirinya pun menyuruh Idoy untuk turun dari pohon rambutan miliknya. “Idoy, cepat kamu turun,” teriaknya. Pemilik rambutan itu memarahi dan menasehati Idoy agar tidak mengulangi perbuatannya itu. Idoy meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya yang salah itu. “Maaf, Pak. Idoy janji tidak akan melakukannya lagi,” jawab Idoy. Pak Aceng memaafkan kelakuan Idoy. Lalu, Pak Aceng menyuruh Idoy untuk pulang. Idoy pun menuruti perkataan Pak Aceng, pemilik pohon rambutan itu. Ia pun mulai berjalan pulang dan sambil menyesali perbuatannya itu. Resolusi Suatu hari di sekolah, pas jam istirahat, Idoy merenung. Ia ingin berubah dan tidak mau nakal lagi. Ia pun bercerita pada Dadang dan Encuy tentang kejadian kemarin. Setelah mereka mengetahui kejadian tersebut, mereka pun menasihati Idoy agar berubah. Idoy pun ingin berubah dan ingin menjadi orang benar dan sukses. Saat pulang sekolah, Idoy, Dadang, dan Encuy berjalan berbarengan untuk pulang. Pas dalam perjalanan, ada seorang nenek yang ingin menyeberang jalan. Idoy pun langsung membantu nenek itu untuk menyeberang jalan. Dadang dan Encuy kagum atas perubahan Idoy yang cepat. Baca juga Contoh artikel guru tentang best practice pengajaran sastra Singkat cerita, mereka pun lulus sekolah SMA. Idoy tidak melanjutkan kuliah dikarenakan biaya yang tidak ada. Akhirnya, Idoy mencari pekerjaan dan alhamdulillah-nya Idoy diterima di toko pembuatan sepatu. Sebaliknya, Dadang dan Encuy melanjutkan kuliah karena mempunyai biaya. Cukup lama Idoy bekerja di toko pembuatan sepatu. Hasil jerih payahnya tiap bulan ditabung sebagian dan sebagiannya lagi diberikan pada orang tuanya. Dua tahun kemudian, uang tabungan Idoy diambil untuk membuka toko pembuatan sepatu sendiri. Alhamdulillah, Idoy bisa dan lancar dalam membangun usahanya itu. Koda Lambat laun, ia mempunyai toko pembuatan sepatu yang besar dengan merk sendiri. Merk untuk sepatunya itu adalah “RAMBUTAN”. Banyak orang-orang bertanya-tanya kenapa merk sepatunya itu RAMBUTAN. Idoy pun menjawabnya karena rambutanlah yang membuatnya berubah. Apalagi, berkat nasihat Pak Aceng, Idoy dapat menjadi sukses sebagai pengusaha sepatu ternama. Demikianlah contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita, yang mengandung pesan inspiratif dan bernilai. Dari tugas cerpen meraih cita-cita tersebut, penulis mengajak kita sebagai anak SMA untuk bisa bangkit dari kesalahan dalam meraih cita-cita.***
aKSgI. 221 325 46 359 162 133 369 438 250

cerpen singkat tentang meraih cita cita